2. Teori Ion Svante
Arrhenius
Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik
sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan listrik? Apakah anda
dapat menjelaskan hal tersebut? Pertanyaan ini merupakan pekerjaan rumah para
ahli sekitar akhir bad 19. Pada tahun 1887, Arrhenius berhasil menjelaskan
hantaran listrik melalui elektrolit dengan teori ionisasi. Menurut Arrhenius,
larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang
dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui
larutan. Berikut ini contoh dari zat-zat yang terurai dalam air menjadi ion-ion
bebas:
NaCL ⇾ Na⁺ (aq) + CL⁻ (aq)
NaCL ⇾ Na⁺ (aq) + CL⁻ (aq)
HCL ⇾ H⁺ (aq) + CL⁻ (aq)
NaOH ⇾ Na⁺ (aq) + OH⁻ (aq)
Adapun zat nonelektrolit
dalam larutan tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap berupa molekul.
Contoh:
C2H5OH
(l) ⇾ C2H5OH (aq)
Etanol
CO(NH2)2
(S) ⇾ CO(NH2)2 (aq)
1.2 Gambar perbedaan
antara larutan elektrolit dan nonelektrolit.elektrolit (NaCL) dalam larutan
terurai menjadi ion-ion,sedangkan nonelektrolit(gula) tetap sebagai molekul.
3. Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar
Teori
Arrhenius dapat menjelaskan bagaimana larutan elektrolit menghantarkan arus
listrik, yaitu karena adanya ino-ion bebas yang bergerak dalam larutan. Namun
demikian, masih ada pertanyaan lain, yaitu mengapa sebagian zat dapat
menghasilkan ion, sedangkan yang lain tidak?
Hal
ini dapat dijelaskan dengan memperhatikan jenis ikatan dalam senyawa
elektrolit. Dalam kaitan ini, kita dapat membedakan elektrolit ke dalam senyawa
ion atau senyawa kovalen yang polar.
a. Senyawa
Ion
Seperti telah diketahui, senyawa ion terdiri atas ion-ion,
misalnya NaCL dan NaOH. NaCl terdiri atas ion Na⁺
dan CL⁻, sedangkan NaOH
terdiri atas ion Na⁺
dan OH⁻. Dalam Kristal
(padatan), ion-ion itu tidak dapat bergerak bebas, melainkan diam pada
tempatnya. Oleh karena itu, padatan senyawa ion tidak menghantarkan listrik.
Akan tetapi, jika senyawa ion dilelehkan atau dilarutkan, maka ion-ionnya dapat
bergerak bebas, sehingga lelehan dan larutan senyawa ion dapat menghantar
listrik.
1.3 Gambar
susunan ion dalm padatan,larutan dan gas.
b. Senyawa
Kovalen Polar
Bagaimana halnya dengan senyawa kovalen yang terdiri dari
molekul-molekul? Molekul bersifat netral dan tidak dapat menghantar listrik.
Akan tetapi, sebagaimana anda ketahui, sebagian lain bersifat nonpolar,
misalnya CH₄.
Oleh karen bersifat polar, maka air kita sebut sebagai pelarut polar.
Berbagai zat dengan molekul polar, seperti HCL dan CH₃COOH, jika
dilarutkan dalam air, dapat mengalami ionisasi sehingga larutannya dapat
menghantar listrik. Hal ini dapat terjadi karena antarmolekul polar tersebut
terdapat suatu gaya tarik-menarik yang dapat memutusklan ikatan-ikatan tertentu
dalam molekul tersebut. Perhatikan kembali ionisasi HCL dan CH₃COOH berikut:
HCL (g) ⇾ H⁺(aq) + CL⁻(aq)
CH₃COOH (l) ⇾ CH₃COO⁻ (aq)
+ H⁺ (aq)
Meskipun
demikian, tidak semua molekul polar dapat mengalami ionisasi dalam air. Molekul
nonpolar, sebagaimana dapat diduga, tidak ada yang bersifat elektrolit.
Perbedaan elektrolit senyawa ion dan senyawa kovalen
Senyawa
|
Padatan/murni
|
Lelehan
|
Larutan
|
Ion
|
Non elektrolit
|
Elektrolit
|
Elektrolit
|
Kovalen
|
Non elektrolit
|
Elektrolit
|
Elektrolit
|
4. Elektrolit
Kuat dan Elektrolit Lemah
·
Larutan Elektrolit kuat
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan kuat karena mengalami ionisasi sempurna. Jika diuji dengan alat uji elektrolit dapat memberikan nyala lampu terang dan timbul gelembung. Contoh :larutan HCl,H2SO4,NaCl,NaOH,KCl
Reaksi ionisasi yang terjadi : HCl → H+ + Cl-
H2SO4 → 2H+ + SO4-2
NaCl → Na+ + Cl-
NaOH → Na+ + OH-
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan kuat karena mengalami ionisasi sempurna. Jika diuji dengan alat uji elektrolit dapat memberikan nyala lampu terang dan timbul gelembung. Contoh :larutan HCl,H2SO4,NaCl,NaOH,KCl
Reaksi ionisasi yang terjadi : HCl → H+ + Cl-
H2SO4 → 2H+ + SO4-2
NaCl → Na+ + Cl-
NaOH → Na+ + OH-
·
Larutan Elektrolit Lemah
Larutan yang hanya mampu mengalami ionisasi sebagian sehingga dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah.Jika diuji dengan alat uji elektrolit akan memberikan nyala lampu redup dan timbul gelembung gas atau hanya timbul gelembung gas saja.
Contoh larutan elektrolit lemah:CH3COOH , NH4OH ,HCN , dan Al(OH)3
CH3COOH → H+ + CH3COO-
NH4OH → NH4+ + OH-
HCN → H+ + CN-
Al(OH)3 → Al+3 + 3OH-
Larutan yang hanya mampu mengalami ionisasi sebagian sehingga dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah.Jika diuji dengan alat uji elektrolit akan memberikan nyala lampu redup dan timbul gelembung gas atau hanya timbul gelembung gas saja.
Contoh larutan elektrolit lemah:CH3COOH , NH4OH ,HCN , dan Al(OH)3
CH3COOH → H+ + CH3COO-
NH4OH → NH4+ + OH-
HCN → H+ + CN-
Al(OH)3 → Al+3 + 3OH-
·
Perbedaan keduanya
dapat dilihat dari tabel berikut ini,
No
|
Elektrolit
|
Non-elektrolit
|
|
Lemah
|
Kuat
|
||
1
|
Kurang dapat menghantarkan listrik dengan
baik
|
Dapat menghantarkan listrik dengan sangat
baik
|
Tidak dapat menghantarkan listrik
|
2
|
Terjadi proses ionisasi (terurai menjadi
ion-ion) yang tidak sempurna
Lampu menyala redup atau |
Terjadi proses ionisasi
(terurai menjadi ion-ion) dengan sempurna |
Tidak terjadi proses ionisasi
|
3
|
ada gelembung gas
(sedikit)
|
Lampu menyala terang dan ada banyak
gelembung gas
|
Lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung
gas
|
4
|
Berupa larutan asam basa lemah
|
Berupa larutan asam basa kuat
|
Berupa larutan gula, alkohol dan urea
|
Banyak
sedikitnya elektrolit yang mengion dinyatakan dengan derajat ionisasi atau
derajat disosiasi (∝),
yaitu perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat yang
dilarutkan.
Kekuatan ionisasi suatu larutan diukur
dengan derajat ionisasi dan dapat disederhanakan dalam persamaan dibawah ini:
Jika
semua zat yang dilarutkan mengion, maka derajat ionisasinya= 1; sebaliknya,
jika tidak ada yang mengion maka derajat ionisasinya = 0. Jadi, batas-batas
nilai derajat ionisasi (∝)
adalah 0 ≤ ∝ ≤ 1.
Zat elektrolit yang mempunyai
derajat ionisasi besar(mendekati 1) kita sebut elektrolit kuat, sedangkan yang
ionisasinya kecil (mendekati 0) kita sebut elektrolit lemah. Elaktrolit kuat
mempunyai daya hantar yang relatif baik, meskipun konsentrasinya relative kecil
; sedangkan elektrolit lemah mempunyai daya hantar yang relatif buruk, meskipun konsentrasinya relatif besar.
Pada konsentrasi yang sama, elektrolit kuat mempunyai daya hantar yang lebih
baik daripada elektrolit lemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar